Richard Dawkins, "Tukang Pukul" Darwin

Richard Dawkins, "Tukang Pukul" Darwin
(ZAINAL ABIDIN BAGIR, staf pada Program Studi Agama dan Lintas Budaya, Pascasarjana UGM. )


Richard Dawkins, salah seorang evolusionis paling populer saat ini, menulis surat terbuka dalam buku kumpulan esai A Devil's Chaplain (Selected Essays) kepada anaknya, Juliet. Surat terbuka itu meringkaskan apa yang dianggap sang ayah sebagai satu sikap hidup terpenting: percayalah hanya pada evidence, pada fakta empiris, dan penyimpulan rasional atas dasar fakta.

Dan sains adalah wujud terbaik dari sikap setia kepada fakta. Keberanian untuk membela kesetiaan ini tecermin dalam kerelaan mengikutinya, ke mana pun ia membawa kita, sekalipun itu berarti penolakan kearifan lama. Sikap inilah yang mewarnai tulisan-tulisan Dawkins, dan kerap disampaikan dengan cara mengolok-olok lawannya, dengan sindiran, juga kemarahan. Karenanya, ini adalah buku yang amat bergairah, meski terkadang memang menjengkelkan.

Read More..

Agama Terbaik - Dalai Lama

Perbincangan Dalai Lama dan Leonardo Boff (Agama Terbaik)

Seorang ahli dari kelompok “The Theology Of Freedom” dari Brazil bernama Leonardo Boff bertanya pada Dalai Lama pemimpin umat Buddha dari Tibet.

Leonardo Boff: Yang Mulia, apakah agama terbaik?
Leonardo Boff menduga bahwa Dalai Lama akan menjawab, Agama Buddha dari Tibet atau agama Oriental yg lebih tua dari agama Kristen.

Ternyata sambil tersenyum,
Dalai Lama menjawab: Agama terbaik adalah agama yg lebih mendekatkan anda pada Tuhan, yaitu agama yg membuat anda menjadi org yg lebih baik.”
Sambil menutupi rasa malu karna punya dugaan kurang baik tentang Dalai Lama
,

Leonardo Boff bertanya lagi,

Leonardo Boff: Apakah tanda agama yg membuat kita menjadi lebih baik?

Jawaban Dalai Lama: Agama apapun yg bisa membuat anda Lebih welas asih, Lebih berpikiran sehat, Lebih objektif dan adil, Lebih menyayangi, Lebih manusiawi, Lebih punya rasa tanggung jawab, Lebih ber-etika. Agama yg punya kualitas seperti di atas adalah agama terbaik.

Leonardo Boff terdiam sejenak dan terkagum-kagum atas jawaban Dalai Lama yg bijaksana dan tidak dapat di bantah.

Selanjutnya, Dalai Lama berkata: Tidak penting bagiku kawan, Apa agamamu, Tidak peduli anda beragama atau tidak. Yg betul-betul penting bagi saya adalah perilaku anda di depan kawan-kawan anda, di depan keluarga, lingkungan kerja dan dunia.

Akhirnya, Dalai Lama berkata,

Jagalah pikiranmu, Karena akan menjadi perkataanmu.
Jagalah perkataanmu, karena akan menjadi perbuatanmu.
Jagalah perbuatanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu.
Jagalah kebiasaanmu, karena akan embentuk karaktermu.
Jagalah karaktermu, karena akan memmbentuk nasibmu, dan nasibmu akan menjadi kehidupanmu, dan tidak ada agama yg lebih baik dari pada “KEBENARAN”.

Read More..

KABAR GEMBIRA BUAT PARA IKHWAN YG AKAN BERTUNANGAN



Sebelum melakukan pernikahan, dalam islam pun ada tradisi pertunangan (khitbah). Pertunangan dalam Kitab Fikih Sunnah Sayyid Sabiq memberikan definisi meminang sebagai berikut :
طلبها للزواج با لواسيلة المعروفة الناس
“Meminang artinya seorang laki-laki meminta kepada seorang perempuan untuk menjadi isterinya dengan cara-cara yang sudah berlaku di tengah-tengah masyarakat”.

Peminangan dalam ilmu fiqh disebut khitbah, artinya permintaan. Menurut istilah artinya pernyataan atau permintaan dari seorang laki-laki kepada seorang perempuan untuk mengawininya, baik dilakukan oleh laki-laki itu secara langsung atau dengan perantara pihak yang dipercayainya sesuai dengan keetentuan-ketentuan agama.

Read More..

Asal usul alam semesta: Kuliah Stephen Hawking : J. Robert Oppenheimer



Asal usul alam semesta:

Kuliah Stephen Hawking : J. Robert Oppenheimer 

- Kuliah Stephen Hawking di Universitas Cambrige tanggal 13 Maret 2007.

Dapatkah Anda mendengar saya?
 

Menurut orang Boshongo yang tinggal di Afrika Tengah, pada awalnya hanya ada kegelapan, air dan dewa besar Bumba. Suatu hari Bumba sakit perut dan memuntahkan matahari. Matahari kemudian mengering menguapkan airnya dan meninggalkan tanah sebagai sisanya. Masih dalam kesakitan, Bumba memuntahkan bulan, bintang dan kemudian beberapa binatang. Macan tutul, buaya, penyu dan akhirnya manusia.

Mitos penciptaan ini, seperti banyak mitos lain, mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kami tanyakan. Mengapa kita di sini? darimana kita berasal? Umumnya jawaban yang diberikan, adalah bahwa manusia itu dari asal terbaru (belum terlalu lama. Penj), hal itu sudah cukup jelas, bahkan pada masa-masa awal, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi ras manusia sedang meningkat. Jadi tidak bisa sudah ada sejak lama, atau ras yang telah berkembang bahkan lebih. Sebagai contoh, menurut Uskup Usher, Kitab Kejadian menempatkan penciptaan dunia pada pukul 9 pagi, tanggal 27 Oktober, 4.004 SM. Di sisi lain, lingkungan fisik, seperti gunung-gunung dan sungai-sungai, berubah sangat sedikit dalam waktu kehidupan manusia. Oleh karena itu mereka dianggap sebagai latar belakang konstan, dan bahkan akan ada selamanya sebagai dataran kosong, atau telah diciptakan pada waktu yang sama dengan manusia.

Namun, bagaimanapun, tidak semua orang senang dengan gagasan bahwa alam semesta memiliki awal. Sebagai contoh, Aristoteles, filsuf Yunani yang paling terkenal, percaya bahwa alam semesta telah ada selamanya. Sesuatu yang abadi, adalah lebih sempurna daripada sesuatu yang diciptakan. Dia menyarankan alasan kita melihat kemajuan, adalah bahwa banjir, atau bencana alam lainnya, telah berulang kali menyebabkan peradaban kembali ke awal. Motivasi untuk percaya alam semesta yang abadi, adalah hasrat untuk menghindari memohon campur tangan Ilahi, untuk menciptakan alam semesta, dan membiarkannya berjalan. Sebaliknya, mereka yang mempercayai alam semesta memiliki awal, menggunakannya sebagai argumen untuk keberadaan Tuhan, sebagai penyebab pertama atau penggerak utama alam semesta.
 

Jika seseorang percaya bahwa alam semesta memiliki awal, pertanyaan yang jelas adalah, Apa yang terjadi sebelum awal? Apa yang Tuhan lakukan sebelum Dia menciptakan dunia? Apakah Dia menyiapkan neraka untuk orang-orang yang menanyakan pertanyaan seperti itu? Masalah apakah alam semesta memiliki awal atau tidak, menjadi perhatian besar bagi filosof Jerman, Immanuel Kant. Bagimanapun, dia merasa ada kontradiksi logis, atau Antimonies. Jika alam semesta memiliki awal, mengapa ia menunggu waktu tak terbatas sebelum mulai? Hal itu disebut sebagai tesis. Di sisi lain, jika alam semesta telah ada selamanya, mengapa diperlukan waktu yang tidak terbatas untuk mencapai tahap sekarang? Hal itu disebut sebagai anti tesis. Kedua hal tersebut, baik tesis dan anti tesis, bergantung pada asumsi Kant, bersama dengan hampir semua orang, bahwa waktu adalah Absolut. Maksudnya, hal itu berasal dari masa lalu yang tak terbatas, menuju masa depan yang tak terbatas, secara bebas (atau terpisah, penj.) dari alam semesta apapun yang mungkin ada atau mungkin tidak ada sebagai latar belakang.
 
Ini masih menjadi gambaran dalam pikiran banyak ilmuwan hingga hari ini. Namun pada tahun 1915, Einstein memperkenalkan Teori Relativitas Umum yang revolusioner. Dalam hal ini, ruang dan waktu tidak lagi Absolut, tidak lagi merupakan latar belakang yang tetap dari suatu peristiwa. Sebaliknya, mereka dinamis, dibentuk oleh materi dan energi di alam semesta. Mereka didefinisikan hanya di dalam alam semesta, sehingga mustahil membicarakan waktu sebelum alam semesta dimulai. Ini akan seperti menentukan titik selatan dari Kutub Selatan. Itu tidak didefinisikan.

Jika alam semesta secara mendasar tidak berubah, sebagaimana umumnya diasumsikan sebelum tahun 1920-an, tidak akan ada alasan bahwa waktu tidak seharusnya didefinisikan jauh ke belakang. Setiap apa yang disebut awal alam semesta, akan artifisial, dalam arti bahwa seseorang dapat memperpanjang sejarah kembali ke masa-masa sebelumnya. Jadi mungkin bahwa alam semesta diciptakan tahun lalu, tapi dengan semua kenangan dan bukti fisik, agar terlihat jauh lebih tua. Hal ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan filosofis mendalam mengenai makna keberadaan. Saya akan membahas ini dengan mengadopsi apa yang disebut, pendekatan positivis. Dalam hal ini, idenya adalah bahwa kita menafsirkan masukan dari indera kita dalam kerangka model yang kita buat di dunia. Seseorang tidak dapat menanyakan apakah model tersebut mewakili kenyataannya, hanya apakah itu sesuai. Sebuah model dikatakan sebagai model yang baik, jika pertama ia menafsirkan sebuah kisaran observasi yang luas, dalam model yang sederhana dan elegan. Dan kedua, jika model tersebut membuat perkiraan pasti yang dapat diuji, dan mungkin ditiru, oleh observasi.
 

Dalam hal pendekatan positivis, seseorang dapat membandingkan dua model alam semesta. Satu di mana alam semesta diciptakan tahun lalu, dan satu di mana alam semesta ada lebih lama lagi. Model di mana alam semesta ada lebih dari satu tahun lalu, dapat menjelaskan hal-hal seperti kembar identik, yang memiliki penyebab yang sama lebih dari setahun yang lalu. Di sisi lain, model di mana alam semesta diciptakan pada tahun lalu, tidak dapat menjelaskan peristiwa tersebut. Jadi model pertama lebih baik. Seseorang tidak dapat menanyakan apakah alam semesta benar-benar ada sebelum setahun yang lalu, atau hanya terlihat seperti itu. Dalam pendekatan positivis, mereka adalah sama.
 

Dalam alam semesta yang tidak berubah, tidak akan ada titik awal alami. Namu situasi berubah secara radikal, ketika Edwin Hubble mulai melakukan pengamatan dengan teleskop seratus inchi di Gunung Wilson, pada tahun1920-an.
 
Hubble menemukan bahwa bintang-bintang tidak secara seragam terdistribusi di seluruh ruang angkasa, tapi berkelompok dalam suatu kumpulan yang sangat luas yang disebut galaksi.
 

Dengan mengukur cahaya yang berasal dari galaksi, Hubble dapat menentukan kecepatannya. Dia mengharapkan bahwa banyak galaksi akan bergerak menuju ke arah kami, ada juga yang bergerak menjauh. Ini adalah apa yang akan ada di alam semesta yang tidak berubah dengan waktu. Tapi yang tak terduga bahwa, Hubble menemukan bahwa hampir semua galaksi bergerak menjauhi kita. Selain itu, semakin jauh galaksi dari kita, semakin cepat mereka bergerak menjauh. Alam semesta tidak tidak-berubah dengan waktu, seperti yang disangkakan sebelumnya. Alam semesta seperti mengembang. Jarak antara galaksi jauh, meningkat dengan waktu.
 

Pengembangan alam semesta, adalah salah satu penemuan intelektual terpenting dari abad ke-20, atau dari abad manapun. Ini mengubah perdebatan mengenai apakah alam semesta memiliki awal. Jika galaksi bergerak menjauh sekarang, dimasa lalu mereka pastilah lebih dekat. Jika kecepatan mereka tetap, mereka semua akan berada satu diatas yang lain, sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Apakah ini, awal alam semesta.
 

Banyak ilmuwan yang masih tidak senang dengan alam semesta yang memiliki awal, karena sepertinya menyiratkan bahwa ilmu fisika telah hancur. Seseorang harus meminta bantuan lain, untuk memudahkan, kita dapat memanggil Allah, untuk menentukan bagaimana alam semesta dimulai. Oleh karena itu dari teori-teori maju mereka bahwa alam semesta mengembang hingga saat saat ini, tapi tidak mempunyai awal. Salah satunya adalah Teori Keadaan Tunak, yang diusulkan oleh Bondi, Gold, dan Hoyle tahun 1948.
 

Dalam Teori Keadaan Tunak, galaksi bergerak menjauh, gagasannya adalah bahwa galaksi baru akan terbentuk dari materi yang terus-menerus diciptakan di seluruh alam semesta. Alam semesta akan ada untuk selama-lamanya, dan akan terlihat sama sepanjang waktu. Hal terakhir ini memiliki keutamaan yang besar, dari sudut pandang positivis, menjadi sebuah dugaan pasti, yang dapat diuji dengan pengamatan. Kelompok Astronomi dari Cambridge, yang dipimpin oleh Martin Ryle, melakukan survei terhadap sumber-sumber radio lemah di awal tahun 1960-an. Gelombang radio tersebut tersebar merata di langit, menunjukkan bahwa sebagian besar sumber-sumber radio, terletak di luar galaksi kita. Sumber-sumber yang lebih lemah rata-rata lebih jauh.
 

Teori Keadaan Tunak memprediksikan jumlah sumber terhadap kekuatan sumber dalam bentuk grafik. Tetapi pengamatan memperlihatkan lebih banyak sumber-sumber samar daripada yang diperkirakan, menunjukkan bahwa kepadatan sumber-sumber tersebut lebih tinggi di masa lalu. Ini bertentangan dengan asumsi dasar dari Teori Kedaan Tunak, bahwa segalanya konstan sepanjang waktu. Berdasarkan hal ini, dan alasan lainnya, Teori Keadaan Tunak ditinggalkan.
 

Upaya lain untuk menghindari alam semesta memiliki awal, adalah usulan bahwa ada fase kontraksi sebelumnya, tetapi karena rotasi dan ketidakteraturan setempat, materi tidak akan semua jatuh ke titik yang sama. Sebaliknya, bagian-bagian materi yang berbeda akan kehilangan satu sama lain, dan alam semesta akan berkembang lagi, dengan kepadatan terbatas. Dua ilmuwan Rusia, Lifshitz dan Khalatnikov, menyatakan telah membuktikan bahwa kontraksi umum tanpa simetri yang persis, akan selalu menghasilkan sebuah pantulan, dengan kepadatan terbatas. Hasil ini sangat nyaman untuk Leninis Marxisme, karena menghindari pertanyaan-pertanyaan canggung mengenai penciptaan alam semesta. Karena itu menjadi sebuah artikel panduan bagi ilmuwan Soviet.
 

Ketika Lifshitz dan Khalatnikov menerbitkan teori mereka, saya mahasiswa riset berusia 21 tahun, mencari sesuatu untuk menyelesaikan tesis PhD. Aku tidak percaya apa yang disebut bukti, dan bersama Roger Penrose mengembangkan teknik matematika baru untuk mempelajari pertanyaan tersebut. Kami memperlihatkan bahwa alam semesta tidak dapat memantul. Jika teori Einstein mengenai Relativitas Umum benar, akan ada sebuah keganjilan, maka ada singularitas, suatu titik dengan kepadatan tak terbatas dan lengkungan ruang-waktu, di mana waktu mempunyai awal.
 

Bukti pengamatan untuk mengkonfirmasi gagasan bahwa alam semesta memiliki awal dengan kepadatan tinggi, datang pada bulan Oktober 1965, beberapa bulan setelah hasil singularitas saya yang pertama, dengan penemuan dari sebuah latar gelombang mikro lemah di seluruh ruang. Gelombang mikro ini sama seperti yang terdapat dalam oven microwave Anda, tapi sangat lemah. Gelombang micro tersebut akan memanaskan pizza anda hanya pada suhu minus 271,3 derajat Celcius, tidak terlalu baik untuk menghangatkan pizza, apalagi memasaknya. Anda sesungguhnya dapat mengamati sendiri gelombang mikro ini. Atur televisi anda pada saluran kosong. Beberapa persen dari “salju” yang Anda lihat pada layar, disebabkan oleh latar gelombang mikro ini. Satu-satunya penafsiran yang wajar dari hal tersebut, adalah bahwa radiasi tersebut tersisa dari awal sangat panas dan padat. Ketika alam semesta mengembang, radiasi akan mendingin sampai hanya sisa samar yang kita amati sekarang.
 

Walaupun teorema singularitas Penrose dan saya, memprediksi bahwa alam semesta memiliki awal, teorema tersebut tidak menjelaskan bagaimana dimulainya. Persamaan Relativitas Umum akan tidak berlaku di singularitas. Dengan demikian teori Einstein tidak dapat memprediksi bagaimana mulainya alam semesta, tetapi hanya bagaimana alam semesta mengembang setelah dimulai. Ada dua sikap yang bisa dilakukan untuk teorema Penrose dan saya. Salah satunya adalah bahwa Tuhan memilih bagaimana alam semesta dimulai dengan alasan yang kami tidak mengerti. Ini adalah pandangan Paus Yohanes Paulus pada sebuah konferensi tentang kosmologi di Vatikan. Paus mengatakan kepada para delegasi bahwa OK untuk mempelajari alam semesta setelah dimulai, tetapi tidak boleh menyelidiki awal itu sendiri, karena itu adalah saat penciptaan, dan itu pekerjaan Allah. Aku senang dia tidak menyadari bahwa saya telah mempresentasikan sebuah makalah pada konferensi tersebut, menyampaikan bagaimana alam semesta dimulai. Aku tidak suka membayangkan diserahkan pada Inkuisisi, seperti Galileo.

Interpretasi hasil kami lainnya, yang disukai oleh kebanyakan ilmuwan, adalah bahwa teorema tersebut menunjukkan bahwa Teori Relativitas Umum, tidak dapat menjelaskan keadaan pada daerah medan gravitasi yang sangat kuat di awal alam semesta. Teori Relativitas Umum tersebut harus diganti dengan teori yang lebih lengkap. Hal tersebut karena Teori Relativitas Umum tidak memperhitungkan struktur materi berskala kecil, yang diatur oleh teori kuantum. Secara normal hal itu bukan masalah, karena skala alam semesta, adalah sangat besar dibandingkan dengan skala mikroskopis dari teori kuantum. Tetapi ketika skala alam semesta menggunakan ukuran Planck, satu per milyar-triliun-triliun sentimeter, keduanya memiliki skala yang sama, dan teori kuantum harus diperhitungkan.
 

Untuk memahami Asal usul alam semesta, kita perlu mengkombinasikan Teori Relativitas Umum, dengan teori kuantum. Cara terbaik untuk melakukannya, tampaknya dengan menggunakan ide Feynman mengenai penjumlahan alur “sejarah”. Richard Feynman adalah karakter yang berwarna-warni, yang memainkan genderang bongo di Pasadena, dan seorang ahli fisika brilian pada Institut Teknologi California. Dia mengusulkan bahwa sebuah sistem didapatkan dari keadaan A, ke keadaan B, dengan setiap jalur atau sejarah yang memungkinkan.

Tiap jalur atau sejarah, mempunyai amplitudo atau intensitas tertentu, dan probabilitas untuk beralih dari A-menjadi B, ditentukan dengan menjumlahkan amplitudo untuk setiap jalur. Akan menjadi sejarah jika bulan terbuat dari keju biru, tetapi amplitudonya rendah, yang merupakan berita buruk bagi tikus.
 

Tingkat kemungkinan alam semesta seperti saat ini, ditentukan dengan menjumlahkan amplitudo untuk semua sejarah yang berakhir dengan keadaan tersebut. Tetapi bagaimana sejarah awalnya. Ini adalah pertanyaan Dasar secara samar. Apakah diperlukan Pencipta untuk memutuskan bagaimana alam semesta dimulai. Atau apakah keadaan awal alam semesta, ditentukan oleh hukum ilmu pengetahuan.
 

Pada kenyataannya, pertanyaan ini akan timbul bahkan jika sejarah-sejarah alam semesta kembali ke masa lalu yang tak terbatas. Tetapi itu lebih segera jika alam semesta dimulai hanya pada 15 milyar tahun yang lalu. Masalah apa yang terjadi pada awal waktu, adalah sedikit seperti pertanyaan tentang apa yang terjadi di ujung dunia, ketika orang mengira dunia datar. Apakah dunia sebuah piring datar, dengan laut mengalir di tepinya. Saya telah menguji hal ini secara langsung. Saya telah berkeliling dunia, dan saya tidak jatuh.
 

Seperti yang kita semua tahu, masalah apa yang terjadi di ujung dunia, dipecahkan ketika orang menyadari bahwa dunia bukanlah piring datar, namun permukaan melengkung. Waktu bagaimanapun, tampaknya berbeda. Tampaknya terpisah dari ruang, dan menjadi seperti sebuah model rel kereta api. Jika waktu memiliki awal, maka harus ada seseorang untuk mengatur tujuan kereta api.
 

Teori Relativitas Umum Einstein, mengenai keterpaduan ruang dan waktu sebagai ruang-waktu, tetapi waktu tetap berbeda dari ruang, dan seperti sebuah koridor, yang bisa memiliki awal dan akhir, atau berlangsung selama-lamanya. Namun, ketika Teori Relativitas Umum dengan Teori Kuantum dikombinasikan, oleh Jim Hartle dan saya, kami menyadari bahwa waktu dapat berperilaku seperti suatu sumbu lain dalam ruang pada kondisi ekstrim. Ini berarti orang dapat menyingkirkan masalah waktu yang memiliki awal, dalam cara yang sama di mana kita menyingkirkan ujung dunia. Misalkan awal alam semesta, seperti kutub selatan Bumi, dengan derajat lintang, memainkan peran sebagai waktu. Alam semesta dimulai pada sebuah titik di Kutub Selatan. Saat seseorang bergerak ke utara, lingkaran-lingkaran lintang, yang mewakili ukuran alam semesta, akan mengembang. Dengan mempertanyakan apa yang terjadi sebelum awal alam semesta, akan menjadi pertanyaan tak bermakna, karena tidak ada yang lebih selatan dari Kutub Selatan.
 

Waktu, sebagaimana diukur dalam derajat lintang, akan memiliki sebuah awal di Kutub Selatan, tetapi Kutub Selatan adalah seperti titik lain, setidaknya seperti yang sudah saya sampaikan. Saya telah ke Antartika, tetapi bukan ke Kutub Selatan.
 

Hukum Alam yang sama berlaku juga di Kutub Selatan, seperti di tempat-tempat lain. Ini akan menghilangkan sanggahan lama bahwa alam semesta berawal, bahwa itu akan menjadi tempat di mana hukum-hukum normal tidak berlaku. Awal alam semesta, akan diatur oleh hukum-hukum ilmu pengetahuan.

Gambaran yang saya dan Jim Hartle kembangkan, mengenai penciptaan spontan alam semesta secara quantum, akan menyerupai pembentukan gelembung uap dalam air mendidih. Idenya adalah bahwa sejarah-sejarah yang paling mungkin dari alam semesta, akan menjadi seperti permukaan gelembung. Banyak gelembung kecil akan muncul, dan kemudian menghilang lagi. Ini sesuai dengan alam semesta mini yang mengembang, tapi runtuh lagi ketika masih berukuran mikroskopis. Mereka adalah alternative alam semesta yang mungkin, tetapi mereka tidak banyak menarik karena mereka tidak bertahan cukup lama untuk mengembangkan galaksi dan bintang-bintang, apalagi kehidupan cerdas . Beberapa gelembung kecil, tumbuh sampai ukuran tertentu di mana mereka tidak akan menciut kembali. Mereka akan terus berkembang pada tingkat yang semakin meningkat, dan akan membentuk gelembung sebagaimana kita lihat. Mereka akan berhubungan dengan alam semesta – alam semesta yang akan berkembang semakin meningkat. Ini disebut inflasi, seperti harga yang naik setiap tahun.

Rekor dunia untuk inflasi, terjadi di Jerman setelah Perang Dunia Pertama. Harga naik dengan faktor sepuluh juta dalam periode 18 bulan. Tapi itu bukan apa-apa dibandingkan dengan inflasi di awal semesta. Alam semesta mengembang dengan faktor juta trilyun trilyun dalam sepersekian detik. Tidak seperti inflasi harga, inflasi dalam alam semesta awal adalah hal yang sangat baik. Inflasi ini menghasilkan alam semesta yang sangat besar dan seragam, seperti yang kita amati. Namun, tidak sepenuhnya seragam. Sepanjang sejarahnya, sejarah yang sedikit tidak beraturan, akan memiliki probabilitas yang hampir sama tinggi dengan sejarah yang sepenuhnya seragam dan umum. Oleh karena itu teori memprediksi bahwa alam semesta awal cenderung menjadi sedikit tidak seragam. Penyimpangan ini akan menghasilkan variasi kecil dalam intensitas gelombang latar belakang mikro dari arah yang berbeda. Gelombang latar mikro telah diamati menggunakan peta satelit, dan telah ditemukan secara tepat tepat jenis variasi yang diprediksikan. Jadi kita tahu bahwa kita berada pada jalur yang tepat.
 

Ketidak beraturan pada alam semesta awal, akan berarti bahwa beberapa daerah akan memiliki kerapatan yang sedikit lebih tinggi daripada yang lain. Gaya tarik gravitasi dari kepadatan ekstra, akan memperlambat ekspansi pada daerah tersebut, dan akhirnya dapat menyebabkan daerah tersebut runtuh membentuk galaksi dan bintang-bintang. Jadi lihat baik-baik peta langit microwave. Itu adalah cetak biru untuk semua struktur dalam alam semesta. Kita adalah produk dari fluktuasi kuantum di alam semesta yang sangat awal. Allah benar-benar bermain dadu

Kami telah membuat kemajuan luar biasa dalam kosmologi dalam seratus tahun terakhir ini. Teori Relativitas Umum, dan penemuan pengembangan alam semesta, menghancurkan gambaran lama yang pernah ada, dan alam semesta yang abadi. Sebagai gantinya, relativitas umum memprediksi bahwa alam semesta, dan waktu itu sendiri, dimulai saat terjadinya big bang. Hal ini juga memprediksi bahwa waktu akan berakhir dalam lubang hitam. Penemuan gelombang latar mikro kosmis, dan pengamatan lubang hitam, mendukung kesimpulan ini. Ini adalah perubahan mendasar dalam menggambarkan alam semesta kita, dan realitas itu sendiri.

Walaupun Teori Relativitas Umum, memprediksikan bahwa alam semesta berasal dari periode kelengkungan tinggi di masa lalu, teori ini tidak bisa memprediksi bagaimana alam semesta berawal dari Big Bang. Dengan demikian relativitas umum sendiri, tidak dapat menjawab pertanyaan pokok dalam kosmologi, Mengapa alam semesta seperti sekarang ini? Namun, jika relativitas umum dikombinasikan dengan teori kuantum, dimungkinkan untuk memprediksi bagaimana alam semesta dimulainya. Alam semesta pada awalnya berkembang terus dan semakin meningkat. Periode ini yang disebut periode inflasi, perkawinan dua teori tersebut memprediksikan bahwa fluktuasi kecil akan timbul, dan mengarah pada pembentukan galaksi, bintang, dan semua struktur lain dalam alam semesta. Ini ditegaskan oleh pengamatan ketidak-seragaman kecil dalam gelombang latar mikro kosmis, sesuai dengan sifat yang diprediksikan. Jadi sepertinya kita sedang dalam perjalanan untuk memahami asal usul alam semesta, walaupun dibutuhkan lebih banyak usaha. Sebuah jendela baru pada alam semesta sangat awal, akan terbuka ketika kita dapat mendeteksi gelombang-gelombang gravitasi dengan melakukan pengukuran secara akurat jarak antara pesawat ruang angkasa. Gelombang gravitasi menyebar secara bebas kepada kita sejak waktu paling awal, yang terlepas dari gangguan materi apapun. Sebaliknya, cahaya tersebar banyak kali oleh elektron bebas. Hamburan berlangsung sampai elektron terdepak keluar, setelah 300.000 tahun.
 

Meskipun telah menghasilkan beberapa keberhasilan besar, tidak semua hal terpecahkan. Kita belum memiliki pemahaman teoritis yang baik, dari pengamatan pengembangan alam semesta, alam semseta mengalami percepatan lagi, setelah suatu periode yang lama mengalami perlambatan Tanpa adanya pemahaman tersebut, kita tidak bisa yakin akan masa depan alam semesta. Akankah terus berkembang selamanya? Apakah Inflasi merupakan hukum Alam? Atau akankah alam semesta pada akhirnya runtuh lagi? Hasil pengamatan baru, dan kemajuan teoritis, akan datang dengan cepat. Kosmologi adalah hal yang sangat menarik dan aktif. Kita akan semakin dekat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan lama. Mengapa kita di sini? Dari mana asal kita?

Terima kasih telah mendengarkan saya.

Read More..

TUHAN TELAH HILANG

Di suatu desa di daerah batak ada kakak beradik bernama ucok dan poltak. mereka terkenal bandel, saking bandelnya semua orang di desa selalu mengaitkan semua kejadian kriminal dengan mereka, mulai dari maling ayam hingga judi. ibu mereka pusing melihata kelakuan keduanya dan membawa mereka ke pendeta.

Dipanggilah mereka satu persatu mulai dari ucok

pendeta: cok, ibu kau sudah tua, gak kasian kau liat dia??? *
 ucok diam, sambil ngupil tidak menjawab

Pendeta: "kau tau Tuhan dimana???" *
ucok cuek... pendetah masih sabar walau mulai kesal,

Pendeta: " ucok, kau tau Tuhan dimana????" *
ucok mulai bingung dan menelan ludahnya dan menatap tajam ke arah pendeta. pendetapun mulai emosi, dengan suara keras dan membentak dia bertanya lagi

Pendeta: "Tuhan ada dimana cokkk????!!!!" *ucok berteriak sambil lari keluar ketakutan

Ucok: "aku tidak tau" *
di pintu keluar dia bertemu dengan poltak

poltak: kenapa kau cok??? pucat kali muka kau???? pak pendeta bilang apa??

 ucok: gawat bang, Tuhan hilang!!!! pak pendeta pikir kita yang curi!!!!

Poltak: @/??%@< *nelen sendal

Read More..

SEKILAS SEJARAH JILBAB



Sampai saat ini, sebagian umat Islam mengklaim bahwa menggunakan Jilbab adalah ajaran yg pertama mendapatkan perintah dari Tuhan. Jilbab dianggap berasal dari hukum Alloh yang jelas, sudah diberi definisi dan ketentuan apa yang dimaksud, dan dalam kadar seperti apa sesuatu bisa disebut sebagai sebuah Kerudung/Hijab/Jilbab (Al ~ Qur’an surat An – Nur (24): 31).
Sedangkan dalam sejarahnya, hukum menggunakan Jilbab itu bukan di Islam saja, Dalam Yudaisme, Kristen dan Islam konsep menutupi kepala selalu dikaitkan dengan kepatutan dan kesopanan. Penggambaran yang paling tradisional Perawan Maria, ibu Kristus, menunjukkan mereka terselubung. Selama Abad Pertengahan wanita yang sudah menikah; Eropa dan Bizantium menutupi rambut mereka dan wajah mereka, dengan berbagai gaya wimple, kerchiefs dan jilbab. Jilbab, meliputi rambut dan wajah, adalah praktek umum dengan pergi ke gereja wanita sampai tahun 1960-an, biasanya menggunakan renda, dan sejumlah gereja sangat tradisional mempertahankan kebiasaan. Lace cadar masih sering dipakai oleh kerabat wanita di pemakaman.

Read More..

FIKIH KLASIK?

FIKIH KLASIK?
(Bagian atau memang biang keladi kedunguan/jahiliyat/kejumudan umat Islam sekarang?


Fikih secara bahasa diartikan sebagai pemahaman. Orang yang paham, maka si pelaku akan disebut Fakih dalam jamak disebut Fukoha. Entah kapan arti fikih ini menjadi menyempit menjadi sebuah ajaran yang harus dipahami secara dogmatis, rigid dan menjadi suci, padahal Fikih adalah bagaimana seseorang mampu memahami dengan akal dan pikirannya terhadap sebuah objek kajian yang pada awalnya dia tidak paham. Saya hanya bias menganalisa tradisi Fikih ini menjadi dogmatis, rigid dan suci ketika masa Dinasti Umayah. Sedikit sekali seperti pada masa ini, para faqih seperti Ibnu Mas'ud mulai menggunakan nalar dalam berijtihad. Ibnu Mas'ud kala itu berada di daerah Iraq yang kebudayaannya berbeda dengan daerah Hijaz tempat Islam awalnya bermula. Pada masa inilah para ulama Fuqoha dikumpulkan dan diberikan Majelis resmi pemerintahan untuk mendukung kekuasaan pemerintahan dan memperkuat kedudukan seorang Khalifah adalah pengganti Rosul/nabi yg kedudukannya sama sebagai wakil Allah (Waliyullah). Khalifah yg mempunyai arti secara bahasa adalah kebalikan--“satu sisi yang berbeda tetapi satu kesatuan”, yang mempunyai filosofi bahwa Allah terejawantahkan pada sosok manusia untuk mengatur peradaban di dunia, yg konon katanya bumi, gunung, lautan, langit, dan para malaikat semua menolak untuk menjadi Khalifah, hanya Iblis yang Abstain; maka disebutlah manusia sebagai Khalifatun fil Ardh.

Read More..