ORTODOXA, HETERODOXA, PARADOXA

Mungkin kita pernah menemukan istilah Ortodoxa, Heterodoxa, dan Paradoxa. Ada lagi?

1. ORTODOXA merupakan sebuah kata majemuk dan berasal dari dua kata bahasa Yunani: orthos ("benar") dan dokein ("pikiran", "ajaran" atau "pendapat"). Ortodoksi dalam sebuah ajaran agama artinya adalah "ajaran yang benar", namun biasanya hal ini diartikan sebagai "ajaran yang lama", "ajaran yang kuno" atau "ajaran yang fundamentalis".

2. HETERODOXA Artinya menyimpang dari kepercayaan resmi atau “menyimpang”, dan malahan merupakan oposisi dari mainstream (arus utama). Heterodox itu muncul dari ultra ortodox atau varian dari berbagai macam ortotodox yg satu sama lain bisa mengklaim bahwa si A adalah ortodox dan yg lain adalah Heteredox.

3. PARADOXA adalah bentuk awal dari kata ini muncul dalam bahasa Latin paradoxum dan berhubungan dengan bahasa Yunani paradoxon. Kata ini terdiri dari preposisi para yang berarti "dengan cara", atau "menurut" digabungkan dengan nama benda doxa, yang berarti "apa yang diterima".

Sebuah 'paradoks adalah sebuah pernyataan yang betul atau sekelompok pernyataan yang menuju ke sebuah kontradiksi atau ke sebuah situasi yang berlawanan dengan intuisi. Biasanya, baik pernyataan dalam pertanyaan tidak termasuk kontradiksi, hasil yang membingungkan bukan sebuah kontradiksi, atau "premis"nya tidak sepenuhnya betul (atau, tidak dapat semuanya betul). Pengenalan ambiguitas, equivocation, dan perkiraan yang tak diutarakan di paradoks yang dikenal sering kali menuju ke peningkatan dalam sains, filsafat, dan matematika.

Kata paradoks seringkali digunakan dengan kontradiksi, tetapi sebuah kontradiksi oleh definisi tidak dapat benar, banyak paradoks dapat memiliki sebuah jawaban, meskipun banyak yang tetap tak terpecahkan, atau hanya terpecahkan dengan perdebatan

Saya coba gambarkan ketiga istilah ini dalam berkeyakinan. Saya ambil salah satu contoh agama Islam mempunyai varian, sekte, aliran yg sangat banyak, seperti Sunni, Syiah. Dari setiap varian mengklaim sebagai Ortodox/Fundamental yg memberikan argumen2 bahwa salah satu darinya adalah ajaran yg murni, original, langsung dari sumbernya. Ia menggambarkan posisinya sendiri sebagai yang ortodoks (dari ortho- "lurus" + doxa "pemikiran, ajaran") dan posisinya akhirnya berkembang menjadi posisi Islam Salafussholihin/ahlu sunnah waljamaa/fundamental, dari mana kata-kata ortodoks itu berasal.

Sunni akan mengklaim bahwa ajarannya adalah ajaran yg ortodoks, sedangkan Syiah sudah menyimpang, begitu pula sebaliknya. Dari sini dapat disimpulkan Syiah bagi Sunni adalah HETERODOX, dan Sunni bagi Syiah pun HETERODOX. Istilah Heterodox dalam Islam disebut KAFIR yg mempunyai arti yg sama yaitu ingkar atau menyimpang.

Jadi, ada anggapan bahwa heterodox/KAFIR tidak mempunyai arti yang sepenuhnya obyektif. Kategori ini hanya ada sebagai kebalikan dari posisi suatu sekte yang sebelumnya telah didefinisikan sebagai "ortodoks". Jadi, setiap pandangan yang non konformis di dalam bidang apapun juga dapat dianggap "KAFIR" (HETERODOKS) oleh yang lainnya di dalam bidang tersebut yang yakin bahwa pandangan mereka adalah yang "benar" (ortodoks).

Para penyesat (takfiriyah) biasanya tidak menganggap keyakinan mereka sesat. Menyebut sebuah ajaran itu "sesat" adalah suatu penghakiman yang tidak bebas nilai, karena hal itu dilakukan dari dalam suatu sistem kepercayaan yang mapan. Misalnya, menurut MUI, SYIAH adalah sesat, maka mereka wajib bertaubat. Bagaimana jika tidak?

Agar sebuah ajarah sesat bisa ada, pertama-tama harus ada suatu sistem dogma yang berwibawa yang ditetapkan sebagai dogma yang ortodoks, seperti misalnya yang diusulkan oleh MUI atau DEPAG dalam mengeluarkan FATWA.

Nah, bagaimana dengan PARADOXA? Yang termasuk kategori PARADOXA dimainkan oleh ISLAM MODERAT; yg kebanyakan berusaha mencari jalan tengah, padahal pada kenyataannya mereka tidak tahu atau masih kebingungan mana letak TENGAH yg sebenarnya, karena ujungnya pun mereka tidak tahu dimana. Sedangkan posisi mereka sebenarnya ada dalam posisi PARADOX, yaitu berusaha mengaburkan posisi mereka, dengan tujuan untuk menghindari kontra, cari selamat, cari aman.

Contoh yg biasa dilakukan Muslim MODERAT adalah seorang wanita yg mengaku beragama Islam tapi menolak POLIGAMI, paradox bukan? Seorang wanita yg beraqidah Islam yg siap mengikuti ajaran Nabinya dengan IKRAR SYAHADATAIN, justru membenci apa yg dilakukan oleh nabinya sendiri....ini sungguh terlalu. Contoh lain lagi adalah seseorang yg mendukung Negara yg tidak berlandaskan Hukum Allah atau Syariat Islam, paradox kan? Kalaupun saya harus menilai, justru muslim moderat lebih sesat dan cenderung MUNAFIK dalam aplikasinya.

So, termasuk manakah anda?

Saya punya cerita yg berjudul “Siapa Saja yang Masuk Surga?”

Ivan Iwanovitch meninggal hari Sabtu – pukul lima. Begitu juga Abdul Rahman dan Martin Christian. Bertiga mereka berjalan ke tempat hari akherat. Tidak bisa melihat siapa Iwan, siapa Abdul atau siapa Martin, karena ruh tidak ada pakaian – tidak ada raut muka. Dari jauh mereka melihat cahaya. Itulah Jesus, kata Martin, sebentar lagi kelihatan cahaya lagi, itulah Nabi Muhammad kata Abdul dan untuk ketiga kalinya dilihat warna lagi, itulah Sanctus Carolus Marx kata Ivan Iwanovitch – seorang komunis yang sejati.

Sampai akhirnya mereka melihat cahaya begitu kuat dan terang sehingga ketiga ruh dipenuhi cahaya dan kemuliaan. Hic es Deus kata Martin, Prinsip Hoffnung kata Ivan, itulah Tuhan Allah kata Abdul. Tapi yang dilihat adalah hal yang sama dan tidak ada satu orangpun diantara mereka yang masih hidup yang bisa menjelaskan apa yang dilihat tiga ruh itu.

Karena cahaya yang dilihat adalah baru, tidak ada perbandingan dan tidak ada kata yang memungkinkan melukiskan hal itu. Dan hal yang tidak dapat dipikirkan, tidak bisa dibicarakan. Dan tentang hal yang tidak bisa dibicarakan tentang hal itu, LEBIH BAIK TUTUP MULUT, kata Wittgenstein. (MAW Brouwer)

Read More..

IMAJINASI

IMAJINASI

"Imajinasi adalah sebuah kerja akal dalam mengembangkan suatu pemikiran yang lebih luas dari apa yang pernah dilihat, dengar, dan rasakan. Dengan imajinasi, manusia mengembangkan sesuatu dari kesederhanaan menjadi lebih bernilai dalam pikiran. Ia dapat mengembangkan sesuatu dari Ciptaan Tuhan dalam pikirannya. Dengan tujuan untuk mengembangkan suatu hal yang lebih bernilai dalam bentuk benda, atau sekedar pikiran yang terlintas dalam benak. Alfan Arrasuli"

IMAJINASI merupakan ruang kerja tempat dibentuknya semua rencana yang akan diciptakan oleh manusia. Melalui kemampuan untuk berimajinasi, seseorang telah menemukan dan dapat mengendalikan lebih banyak kekuatan alam. Melalui bantuan imajinasi, seseorang dapat mengalisa dan menimbang matahari dari jarak berjuta-juta kilometer, dan berhasil menetapkan unsur-unsur yang dikandungnya. Dengan imajinasi juga Manusia dapat meningkatkan kecepatan kereta api sehingga kini bisa menempuh perjalanan dengan kecepatan 600 mil per jam.

Kemampuan imajinasi berfungsi dalam dua bentuk yaitu :
1. Imajinasi sistesis
Melalui kemampuan ini, sesorang bias mengatur konsep, gagasan atau rencana lama menjadi perpaduan yang baru. Kemampuan hanya bekerja dengan bahan pengalaman, pendidikan dan pengamatan yang dilakukan. Imajinasi sintesis biasanya paling banyak digunakan oleh penemu.
2. Imajinasi kreatif
Melalui kemampuan imajinasi kreatif, pikiran manusia yang terbatas mendapatkan komunikasi langsung dengan Intelegensi tanpa batas. Melalui kemampuan inilah “firasat” dan “ilham” diterima, dan melalui imjinasi kreatif juga semua gagasan dasar atau gagasan baru diberikan kepada manusia serta seorang individu bias “menyesuaikan diri” atau berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar manusia lainnya.

Read More..